Sabtu, 03 Juli 2010

WUDHU - Pembersih Hati

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Dalam Al Qur'an Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mendirikan shalat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan mata kaki. Dan jika kamu junub maka bersucilah (mandilah) dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih), maka sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak menghendaki untuk menyulitkan kamu, akan tetapi Dia menghendaki membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya atas kamu supaya kamu bersyukur". (Al Maidah : 6)

Wudhu secara lahiriah adalah membasuh dan membersihkan anggota tubuh sebagai salah satu tata tertib atau prosedur yang harus dilaksanakan sebelum sholat. Orang yang tidak berwudhu bila dia sholat maka sholatnya tidak sah. Bahkan walaupun seseorang itu berwudhu tetapi wudhunya tidak sempurna, maka dapat dianggap sholatnyapun tidak sempurna. Mengapa? Karena sholat itu pada dasarnya adalah cermin dari hati yang ikhlas, pasrah berserah diri, taat, tunduk patuh kepada Allah. Sedangkan wudhu merupakan proses sebelum sholat yang tidak dapat dipisahkan dari kewajiban sholat itu sendiri, sehingga bila seseorang itu menyadari hal itu maka dia akan menyempurnakan wudhunya. Dia akan menjaga wudhunya seperti dia menjaga kesempurnaan sholatnya. Itulah sebabnya bila wudhu dikerjakan secara baik maka dosa orang itu akan hilang, demikian sabda Nabi SAW: "Barangsiapa berwudhu dengan baik keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya sampaipun dari bawah kuku-kukunya". (HR. Muslim).

Di samping secara lahiriah wudhu itu membasuh muka dan anggota tubuh, maka pada hakekatnya lebih dari itu karena untuk menghadap Al Kholiq sebenarnya setiap orang Muslim itu perlu suci hati dan bersih dari dosa kekufuran, kemunafikan. Wudhu itu secara batiniah adalah amal pekerjaan pembersih hati dari dosa kufur, syirik dan munafik, karena berwudhu adalah simbol atau perlambang bahwa kita datang ke pada-Nya dengan ikhlas, hati yang bersih (qalbin saliim) untuk memohon ridla dan maghfirah-Nya. Bila seseorang berwudhu secara baik, lahiriah dan batiniah, maka akan terhapuslah dosa dan terangkatlah derajatnya. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Maukah aku beritahu apa yang dapat menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat?" Jawab para sahabat : "Baik ya Rasulullah". Beliau berkata, "Berwudhu dengan baik, menghilangkan kotoran-kotoran, banyak langkah diayunkan menuju mesjid, dan menunggu shalat (Isya) sesudah shalat (Maghrib). Itulah kewaspadaan (kesiagaan)". (HR. Muslim).

Berwudhu Secara Baik.
Orang yang berwudhu sesuai tata tertib (ilmu fiqih) berarti orang itu sudah memenuhi sebagian kriteria berwudhu dengan baik. Orang yang berwudhu dengan baik berarti telah berlaku taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dan berarti juga telah membersihkan hati dari dosa syirik dan munafik. Sebaliknya pula orang yang dalam hatinya ada sifat syirik dan munafik maka dia tidak akan berwudhu dengan baik. Berwudhu yang dilakukannya adalah dengan tujuan lain misalnya riya’ ataupun sekedar ikut-ikutan saja.

Berwudhu dengan baik simbol dari membersihkan hati. Pada hari akhir nanti, ketika masing-masing anak Adam dihisab amal perbuatannya dan ketika pada saat itu harta dan anak-anak yang selama ini telah dibangga-banggakan tidak ada gunanya, maka saat itu hanya hati yang bersih saja yang dapat menolong dari azab, demikian Allah SWT berfirman : "(Yaitu) pada hari yang tidak berguna harta dan anak-anak, kecuali orang-orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat (hati yang bersih dari syirik dan kemunafikan)". (Asy Syu'araa : 88-89)

Syarat Wudhu Yang Baik.
Untuk menjadi pembersih hati hendaklah berwudhu itu dilakukan dengan khusyu', khidmat, sempurna sesuai tata tertibnya. Jangan bicara saat berwudhu dan jangan memboroskan air. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa Nabi SAW melihat Sa'ad yang sedang berwudhu, lalu beliau berkata : "Pemborosan apa itu, hai Sa'ad?" Sa'ad bertanya, "Apakah dalam wudhu ada pemborosan?" Nabi menjawab, "Ya, meskipun kamu (berwudhu) di sungai yang mengalir." (HR. Ahmad).

Dalam riwayat lain Nabi SAW bersabda : "Akan terdapat dalam umat ini suatu kaum yang berlebih-lebihan dalam berwudhu dan berdo'a". (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Debu Tanah Pengganti Air.
Begitu sangat penting arti wudhu sebelum sholat, sehingga kalau tidak ditemukan air maka dapat diganti dengan debu tanah, bertayammum sebagai kemudahan yang diberikan Allah SWT seperti yang tercantum dalam surah Al Maidah ayat 6 : "Lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih), maka sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak menghendaki untuk menyulitkan kamu, akan tetapi Dia menghendaki membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya atas kamu supaya kamu bersyukur". (Al Maidah : 6)

Bekas Wudhu di Wajah.
Orang yang menyempurnakan wudhunya dan kemudian menyempurnakan sholatnya baik yang sunnah maupun wajib, maka akan terpancar sinar menyejukkan dari wajahnya. Pancaran sinar orang yang tawadhu, yang tidak sombong, yang merasakan betapa kecil dirinya di hadapan Allah SWT.
Bahkan kelak di hari perhitungan umat Islam akan mudah dikenali karena bekas wudhu tersebut membuat tampil beda dari umat lain dan itulah yang menjadi ciri dari umat Nabi Muhammad SAW, sesuai sabda Nabi SAW : "Umatku akan tampil pada hari kiamat dengan wajah bersinar (tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas wudhu)". (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Amalan Sesudah Wudhu.
Apabila selesai dari berwudhu maka ada 2 (dua) amalan yang dapat dikerjakan yaitu :

1) Berdo’a sesudah wudhu.
Ucapkanlah do'a selesai berwudhu seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW : "Asyhadu an laa 'illaaha illallaahu wahdahuulaa syariikalahu, wa ‘asy-hadu anna muhammadan 'abdu-hu wa rasuuluhu. Allahummaj 'alnii mi-nat-tawwabiina waj 'alnii minal mu-tathah-hiriina, subhaanaka allahum-ma wa bihamdika. 'Asyhadu ala 'illaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu 'illaika wa shallallaahu 'ala sayyidinaa muhammadin wa 'alaa 'aali sayyidinaa muhammadin wa-sallam.”
Artinya : “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah sendiri-Nya, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Wahai Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci, Maha Suci Engkau, wahai Allah, dan segala pujian hanya bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Engkau, aku mohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu, dan semoga selawat dan salam selalu dilimpahkan oleh Allah kepada junjungan kami Muhammad dan para keluarga junjungan kami Muhammad".

Nabi SAW bersabda : "Barangsiapa berwudhu dengan wudhu yang baik, kemudian ia mengangkat pandangannya ke langit lalu ia membaca Asyhadu an laa ilaaha illallaah wahdahu hingga akhir do'a, maka dibukakan baginya delapan pintu surga yang kelak bisa dimasuki dari sebelah mana yang dikehendaki". (HR. Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah

2) Sholat sunnat wudhu.
Ada baiknya mengerjakan sholat sunat wudhu, karena amalan ini akan menempatkan seseorang itu ditempat yang baik (Syurga). Diriwayatkan dalam suatu hadist dari Abu Hurairah ra; bahwasanya Rasulullah SAW bersabda kepada Bilal : "Ya Bilal, ungkaplah olehmu tentang amal perbuatanmu yang terbaik di dalam Islam, sebab kudengar suara sandalmu di surga mendekatiku", Jawab Bilal : "Tiada amalan yang sangat kuharapkan di dalam Islam, kecuali setiap aku berwudhu, lalu aku shalat menurut kemampuanku, dan hal itu baik di malam atau siang hari." (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian, semoga bermanfa’at.

Waladzikrullahi Akbar

Jum'at, 16 Rabiul Awal 1419, 10 Juni 1998

Tidak ada komentar:

Posting Komentar