Jumat, 09 Juli 2010

DEMAM BERDARAH – Satu Dari Banyak Cobaan

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan (mitsal) berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik". (Al Baqarah : 26)

Kelihatannya yang namanya cobaan kepada kita tidak putusnya datang sejak tengah tahun '97 yang lalu. Dari krisis iklim, el nino yang membawa udara panas sehingga tanaman kering bahkan hutanpun terbakar, lalu disusul krisis moneter (nilai rupiah turun terhadap dollar Amerika), disusul lagi dengan krisis ekonomi akibat krismon dimana harga barang naik (terutama yang impor), lalu biaya hidup meningkat, disusul dengan banyak usaha yang menciut, bahkan tutup, bangkrut (tidak dapat berproduksi dan jual barang karena biaya produksi naik, harga bahan baku naik sedangkan barang sulit dijual karena harga jual menjadi tinggi sehingga tidak terbeli oleh konsumen), yang berarti banyak karyawan yang harus rela turun gaji/upahnya dan bahkan terpaksa kena PHK. Dari krisis ekonomi itu muncul pula krisis iman yang ditandai dengan naiknya jumlah kejahatan berupa perampokan, pencurian dan bahkan pembunuhan. Dari semua krisis itu muncul pula krisis kepercayaan (kata pakar bidang sosial politik), yaitu menurunnya kepercayaan kepada Pemerintah dan MPR/DPR yang dianggap penyebab dari semua krisis di atas. Lalu para mahasiswa beraksi menuntut reformasi (perubahan) dan dialog dengan Presiden. Kemudian diberitakan pula bahwa ada orang hilang (aktivis aksi) sehingga Pemerintah, polisi dan ABRI menjadi sorotan di dalam dan di luar negeri. Cobaan belum usai, muncul pula serangan wabah sakit mata merah, wabah hama belalang dan yang lebih berbahaya yaitu serangan nyamuk (aedes aegypty), makhluk kecil yang sering dianggap sepele, diremehkan (seperti firman Allah SWT dalam Al Baqarah ayat 26 di atas). Nyamuk yang kata iklan, takut obat cap anu itu, ternyata mampu mengantar manusia ke el maut (yang selalu dihindari bertemu dengannya), melalui penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang dibawanya.

Di media-media diberitakan bahwa penyakit ini sejak Maret 1998 mulai meningkat grafiknya terutama di daerah DKI Jakarta. Hal ini ditandai dengan banyaknya penderita yang masuk dan dirawat di rumah sakit. Sampai akhir April 1998 di Jakarta sudah 7.526 penderita dan yang meninggal 63 orang (Republika, Jumat 1 Mei 1998, hal.13). Secara nasional (12 propinsi) jumlah penderita sudah lebih dari 12.800 dan meninggal 400 orang. Jumlah itu akan bertambah diperkirakan sebanyak 100-120 perhari. Apalagi nanti di bulan Juni-Juli bisa lebih besar lagi kalau tidak segera diatasi dari sekarang, karena pada bulan itulah puncaknya perkembangan nyamuk dan serangan DBD nya.

Bagaimana Sikap Kita?

Dalam menghadapi cobaan berupa wabah DBD ini hendaknya bersikap sebagaimana layaknya orang yang ta'at kepada ajaran Islam seperti yang tercantum di dalam Al Qur'an dan hadits, yaitu :

Sabar

Setiap cobaan itu (berupa musibah atau nikmat) adalah dari Allah yang harus dihadapi dengan kesabaran, karena dengan cobaan dan sabar itu Allah akan memberi ganjaran pahala kepada hamba-Nya. Sesuai firman Allah SWT : "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar". (Al Ba-qarah : 155)

Rasulullah SAW bersabda :

"Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah)". (HR. Bukhari).

"Besarnya pahala sesuai besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah Azza Wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah".
(HR. Attirmidzi).

"Tiada seorang muslim yang menderita kelelahan atau penyakit, atau kesusahan hati, bahkan gangguan yang berupa duri melainkan semua kejadian itu akan berupa penebus dosanya".
(HR. Bukhari, Muslim).

Sabar akan menuntun kita untuk tidak bertindak terburu-buru, panik. Sabar dapat membuat kita berfikir jernih, tenang dalam mengambil keputusan dalam upaya mengobati si penderita (sehingga tidak perlu ada antrian dalam pengambilan darah); memberantas nyamuk dan dalam membatasi daerah yang terkena wabah sehingga jumlah orang yang menjadi korban dapat ditekan dan bahkan hilang sama sekali.

Dzikrullah Bila Ada Serangan.

Bila ada tanda atau gejala pada seseorang bahwa dia terkena penyakit DBD, jangan panik dan jangan lupa dzikrullah, membaca kalimat toyibah yaitu : "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'un (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami kembali)", sesuai firman-Nya :

"Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'un (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami kembali)". (Al Baqarah : 156).

Mengobati Penderita.

Usahakan memberi minum kepada penderita sebanyak mungkin dan memberi obat penurun panas serta dikompres dingin pada dahi/kepala. Selanjutnya segera dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Biarkan dokter dan paramedis yang menangani selanjutnya. Sampai sekarang memang belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penderita dari DBD ini, tetapi perawatan di rumah sakit banyak manfa'atnya, baik bagi si sakit maupun keluarganya dan bagi orang yang belum kena (mencegah penularan).

Pengobatan tidak dalam bentuk pengobatan fisik saja, tapi juga memberi terapi psikis, yaitu memberi hiburan untuk mempertahankan atau meningkatkan semangat hidupnya; membantu melupakan penyakitnya. Secara psikologis (kejiwaan, ilmu jiwa), hiburan yang tepat akan mempercepat kesembuhan. Hiburan bagi orang mukmin adalah nasihat yang baik, yang dapat memperkuat jiwa dan menebalkan iman. Dalam suatu riwayat Nabi SAW bersabda :

"Jika kamu menemui si sakit, tiupkanlah harapan untuknya lanjut usia. Memang demikian itu tidak dapat menolak takdir, tetapi akan menenteramkan jiwa si sakit. Dan shalawat dan salam dari Allah akan terlimpah atasnya.".

Bacakan Al Qur'an atasnya karena ia mempunyai daya penyembuh (Asy Syifaa), sesuai firman-Nya :

"Dan Kami turunkan dari Al Qur'an itu sebagai penyembuh dan rahmat bagi orang-orang mukmin. Dan ia (Al Qur'an) tidak menambahkan bagi orang-orang zalim melainkan kerugian." (Al Israa' : 82)

Membasmi Nyamuk.

Dalam hal ini tidak perlu repot pilih nyamuk belang, yang betina lagi. Pokoknya kalau nyamuk basmi saja sesuai pedoman dari Depkes tentang pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yaitu 3 M (Menguras bak mandi seminggu sekali; Menutup tempat air rapat-rapat; Menimbun kaleng, ban bekas dll), menaburkan abate ke air bak, pengasapan, menyemprot air parit dengan minyak tanah, dsbnya. Inti semua itu adalah lingkungan harus bersih dimana kebersihan ini adalah (seharusnya) merupakan ciri dari iman Islam. Jadi lingkungan rumah yang kotor menunjukkan iman Islam kita belum sempurna. Kata pepatah kita kebersihan pangkal kesehatan. Itu pula sebabnya Pemerintah menggalakkan Gerakan Jumat Bersih.

Menghindari Perjalanan.

Untuk mencegah wabah tidak meluas, maka jangan melakukan perjalanan kunjungan dari daerah yang kena wabah ke daerah yang tidak kena dan sebaliknya. Karena besar kemungkinan seseorang itu akan menjadi penyebar wabah tanpa di-sadarinya (dia tidak sadar kalau sudah kena penyakit itu dan membawanya ketempat lain). Sabda Nabi :

"Jika kamu dengar ia berjangkit di suatu daerah, janganlah kamu datang ke sana, dan jika berjangkitnya di tempat kamu berada, maka janganlah kamu keluar buat melarikan diri dari padanya." (HR. Bukhari).

Demikian semoga ada manfa'at dalam upaya penyembuhan dan pencegahan penyebaran wabah DBD.

Waladzikrullahi Akbar.

Jum'at, 18 Muharam 1419 H - 15 May 1998

Tidak ada komentar:

Posting Komentar