Rabu, 07 Juli 2010

NASIB MANUSIA - Bukan Ditentukan Bintang

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya Allah di sisi-Nya ilmu (tentang) kiamat, dan Dia menurunkan hujan dan mengetahui apa-apa dalam rahim. Dan tiada seorang mengetahui apa yang akan dikerjakan besok dan tiada seorang mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."(Luqman : 34)

Satu tv swasta pada beberapa bulan terakhir ini sejak awal tahun 1998 gencar mengiklankan praktek meramal nasib dengan zodiac atau bintang melalui telpon. Yang ingin tahu dapat bertanya kepada tukang ramal itu perihal usaha, hari baik, buruk, jodoh dsbnya. Praktek ramal meramal oleh yang menamakan diri paranormal di awal tahun biasanya memang ramai dan sering dijajakan dengan segala cara. Apalagi saat krismon begini, banyak yang berpromosi. Ada yang secara bersama buka praktek di tempat umum, di mal, seperti yang belum lama diberitakan oleh tv swasta. Sebenarnya mereka pada umumnya membuka praktek sepanjang hari dan tahun, karena itu lahan mereka mencari uang atau nafkah sehari-hari. Ada yang buka praktek melalui surat kabar atau majalah dengan membuat ramalan bintang atau shio secara mingguan, bulanan, tahunan. Kalau pelanggan mau ramalan lebih rinci, tentu harus ke yang bersangkutan.

Cara dan peralatan mereka meramal bermacam-macam sesuai pada keahlian; ada yang menggunakan kartu, ada yang pakai bandul pendulum, ada yang menggunakan burung, ada yang melihat garis tapak tangan, ada yang berdasarkan peredaran bintang-bintang di langit dicocokkan dengan tanggal lahir (astrologi, zodiac, shio). Ada yang melihat dari letak rumah, disebut fengshui atau hongshui (Orang turunan Cina) dan dari Jawa ada yang pakai primbon. Nama peramal atau paranormal itupun aneka macam yang sering menimbulkan citra seram atau lucu misalnya ada yang menamakan diri Ki Gendeng Pamungkas (Keterangan : Bahasa daerah Jawa Gendeng atau edan berarti gila), Mpeh Wong Kam Fu, dsbnya.

Kalau dilihat dari apa yang mereka kerjakan pada umumnya tidak ada spesialisasi atau kekhususan dari tiap paranormal tersebut. Rata-rata mengatakan mampu berbuat apa saja sesuai permintaan si penanya atau pelanggannya.

Dari segi apa yang mereka kerjakan dalam kitab Irsyadul Ibad dibagi sbb :

a) Al Kahanah, yaitu meramalkan perkara-perkara ghaib yang akan terjadi pada masa datang, dengan perasaan bahwa ramalannya itu berdasar berita yang diterima dari jin (setan).

b) Al Arrafah (dukun), yaitu tebakan terhadap pencuri atau lainnya terhadap barang hilang dsbnya.

c) Ath Thayyarah, yaitu adanya kepercayaan bahwa keburukan telah menimpanya lantaran mempercayai adanya sesuatu itu. Misalnya percaya pada surat berantai, percaya pada suara tokek, suara burung (manuk prenjak) dsbnya.

d) Al Tanjim (Astrologi, astronomi atau nujum), yaitu pengakuan seseorang, ahli nujum yang mengetahui rahasia persoalan-persoalan yang akan terjadi di masa depan. Misal, mengetahui kapan hujan turun, kapan banjir, badai, kapan ada perubahan harga-harga, kapan ada artis atau orang besar akan meninggal dsbnya. Semuanya itu diketahui dengan dugaan menurut perjalanan bintang-bintang karena pada waktu tertentu bintang itu tampak dan di waktu lain tidak nampak.

e) As Sihr (sihir), yaitu suatu usaha yang membawa akibat terjadinya sakit, gila dan mati.

Bagaimana reaksi pengunjung atau orang yang memakai jasa mereka itu? Dalam wawancara yang dilakukan oleh crew tv swasta tersebut pada seorang wanita muda, katanya ada benarnya juga ramalan itu. Benarkah? Bagaimana pandangan Islam terhadap praktek paranormal yang meramal nasib ini? Boleh atau tidak?

Pandangan Islam Terhadap Praktek Meramal Nasib.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, sebagai orang muslim tentu kita tidak boleh terlepas dari dua wasiat Nabi SAW agar tidak salah dan tersesat yaitu berpegang teguh kepada Al Qur'an dan hadits (sunnah) Rasul.

Sabda Nabi SAW : "Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al Qur'an) dan sunnah Rasulullah."(HR. Muslim)

Al Qur'an

Dalam Surah Luqman ayat 34 di atas disebutkan bahwa yang mengetahui masa depan, hari kiamat, apa yang akan terjadi pada hari esok, nasib peruntungan seseorang atau kapan dan dimana seseorang itu akan mati hanya Allah SWT saja, karena Dia Allah Yang Maha Mengetahui. Dengan demikian ayat tersebut sudah membatalkan atau membantah pernyataan-pernyataan bahwa ada orang yang dapat melihat atau meramal masa depan.

Sihir dilarang karena disamping mencederai orang juga termasuk perbuatan kufur yang hanya dikerjakan oleh orang kafir dan setan. Allah Ta'ala berfirman : "Dan mereka mengikuti apa-apa yang dibaca oleh setan-setan (sihir) pada zaman kerajaan Sulaiman, sedang Sulaiman tidak kafir (tidak mengajarkan dan menggunakan sihir), tetapi setan-setanlah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut; dan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sehingga keduanya berkata, "Sesungguhnya kami hanya (membawa) fitnah (cobaan), sebab itu janganlah engkau ingkar." Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu (tentang sihir) yang dengannya mereka menceraikan seorang (suami) dari istrinya. Dan mereka tidak memberi mudharat kepada seorangpun dengan sihirnya, kecuali dengan izin Allah..." (Al Baqarah : 102)

Al Hadits

1. Mengenai ramal atau nujum dalam suatu riwayat dikatakan bahwa Nabi SAW bersabda :

"Barangsiapa datang kepada tukang ramal kemudian menanyakan sesuatu dan ia mempercayainya, maka tidak diterima salatnya selama 45 hari."(HR. Muslim)

"Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun lalu membenarkan apa yang dikatakannya, sungguh ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Saw." HR. Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majah dan Hakim)

"Corat-coret, menebak nasib dan meramal dengan melepaskan burung itu termasuk jibt (kepercayaan yang tidak bersumber kepada Allah)."(HR. Abu Dawud)

"Barangsiapa mempelajari dari sebagian ilmu nujum, berarti ia mempelajari sebagian daripada sihir, selalu bertambah menurut banyaknya yang dipelajari." HR. Abu Dawud)

2. Mengenai sihir dalam suatu riwayat hadits dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda :
"Jauhilah oleh kalian tujuh hal yang membinasakan." Para sahabat bertanya : "Wahai Rasulullah, apakah tujuh hal yang membinasakan itu?" Beliau bersabda : "Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali karena hak, makan riba, makan harta anak yatim, melarikan diri sewaktu jihad dan menuduh zina wanita-wanita mukmin yang senantiasa memelihara dirinya." HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Al Qur'an dan hadits di atas jelas Islam melarang dan menentang praktek ramal dan sihir. Ada yang berkilah dan berkata bahwa ramalan itu ada benarnya. Untuk ini Nabi SAW telah menjawab : "Kalimat itu memang termasuk hak (benar), dan dicuri oleh makhluk sebangsa jin kemudian disampaikan kepada telinga dukun, kemudian dukun itu mencampur adukkannya dengan seratus kebohongan." HR. Bukhari, Muslim)

Apa Yang Harus Diambil?

Janganlah krismon (krisis moneter) membuat diri menjadi krisman (krisis iman) pula, terutama bila selama ini banyak diantara kita yang percaya pada meramal nasib berdasar bintang atau shio, baik iseng ataupun apalagi percaya kepada dukun sihir maka segera tinggalkan pekerjaan terlarang itu dan mohon ampunan dari Allah. Kalau percaya peramal dan dukun sihir, berarti ingkar pada ayat (keterangan) dari Allah dan Rasul-Nya dan berarti termasuk golongan kafir yang kekal di neraka. Firman Allah SWT : "Dan orang-orang yang ingkar dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."(Al Baqarah : 39)

Waladzikrullahi Akbar

Jum'at, 11 Muharam 1419 H - 8 May 1998


Tidak ada komentar:

Posting Komentar