Sabtu, 10 Juli 2010

DZULHIJJAH - Pada Sepuluh Yang Awal

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman ; Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka dan tidak ada ketakutan terhadap mereka dan tidak (pula) mereka berduka cita”. (Al Baqarah : 277)

Beberapa hari lagi kita ummat Islam akan memasuki bulan Dzulhijjah yaitu suatu bulan yang banyak keberkahan di dalamnya terutama karena adanya hari Arafah, talbiyah, haji, qurban, hari Tarwiyah. Bahkan para ulama sepakat bahwa firman Allah SWT dalam Al Fajr ayat 2 adalah ungkapan dari keutamaan sepuluh hari/malam pada bulan Dzulhijjah itu (Tafsir Jalalain) : “Demi fajar. Dan malam yang sepuluh”. (Al Fajr : 2)

Rahasia Hari-Hari Pada 10 Hari Awal Dzulhijjah.

Apakah rahasia yang tersimpan di dalam 10 hari pada awal bulan Dzulhijjah itu?

Diriwayatkan bahwa telah bersabda Rasulullah SAW : “Tidak ada hari-hari dimana amal saleh (yang dikerjakan) pada hari-hari itu lebih dicintai oleh Allah melebihi daripada hari-hari yang sepuluh”. Para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, tidak juga berjuang pada jalan Allah?”. Rasulullah SAW bersabda : “Tidak pula berjuang pada jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak ada sesuatupun di antara semuanya itu yang kembali”. (HR. At Tirmidzi)

Amal saleh (yang dikerjakan) seperti apakah yang dicintai Allah pada hari-hari itu yang pahalanya dapat melebihi pahala jihad fi sabilillah?

Diriwayatkan pula bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari-hari yang lebih dicintai oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya melebihi daripada sepuluh hari bulan Dzulhijjah; dimana puasa satu hari di antara sepuluh hari itu sebanding dengan puasa satu tahun, dan beribadah pada satu malam di antara sepuluh hari itu (sebanding) dengan beribadah pada lailatul qadar”. (HR. At Tirmidzi)

Jadi seseorang yang berpuasa dan amal saleh lain pada 10 hari awal Dzulhijjah karena iman dan mengharap pahala Allah (imanan wa ihtisaban) akan mendapat balasan tidak terbayangkan besarnya seperti disampaikan dalam hadits di atas.

Besarnya Pahala Puasa Pada 10 Hari Awal Dzulhijjah.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra bahwasanya ia berkata : “Ada seorang pemuda yang suka menyanyi apabila bulan Dzulhijjah tiba, ia mengerjakan puasa. Berita ini sampai kepada Nabi SAW, kemudian Beliau mengutus seseorang untuk memanggilnya, (dan setelah datang) Beliau bertanya : “Apa yang mendorong kamu untuk berpuasa pada hari-hari ini?”. Ia menjawab : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari-hari ini adalah hari-hari syiar dan hari-hari haji. Mudah-mudahan Allah menyertakan saya dalam do’a-do’a mereka”. Beliau bersabda : “Sesungguhnya bagimu dengan setiap (satu) hari kamu berpuasa itu sebanding dengan memerdekakan 100 orang budak, shadaqah 100 ekor unta dan 100 ekor kuda yang kamu gunakan untuk berjuang pada jalan Allah. Apabila puasa itu pada hari Tarwiyah (tgl. 8 Dzulhijjah) maka bagimu sebanding dengan memerdekakan 1000 orang budak, shadaqah 1000 ekor unta dan 1000 ekor kuda yang kamu gunakan untuk berjuang pada jalan Allah. Apabila puasa itu pada hari ‘Arafah (tgl. 9 Dzulhijjah) maka bagimu sebanding dengan memerdekakan 2000 orang budak, shadaqah 2000 ekor unta dan 2000 ekor kuda yang kamu gunakan untuk berjuang pada jalan Allah. Puasa pada hari (‘Arafah) itu adalah (sama dengan) puasa dua tahun, satu tahun sebelum (hari itu) dan satu tahun sesudahnya”.(Tanbihul Ghafilin)

Kebaikannya Setiap Hari Pada 10 Hari Awal Dzulhijjah.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, bahwasanya Nabi SAW telah bersabda :

“Hari ketika Allah mengampuni Adam as ialah hari pertama dalam bulan Dzulhijjah; barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka Allah akan mengampuni segala dosanya.

Dan pada hari kedua, Allah memperkenankan do’a Yunus as. Dia telah mengeluarkannya dari perut ikan; barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka seperti orang yang beribadat kepada Allah Ta’ala selama satu tahun yang dalam ibadatnya dia tidak bermaksiat kepada Allah selirikan matapun.

Dan hari ketiga, ialah hari dimana Allah telah memperkenankan do’a Zakaria as; barangsiapa berpuasa pada hari itu maka Allah akan memperkenankan do’anya.

Dan hari keempat ialah hari lahirnya Isa as; barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dan kefakiran darinya, lalu pada hari kiamat dia akan berada bersama para perutusan yang baik lagi terhormat.

Dan hari kelima ialah hari lahirnya Musa as; barangsiapa berpuasa pada hari itu maka akan selamat dari kemunafikan atau dari siksa kubur.

Dan hari keenam ialah hari dibukakannya kebaikan oleh Allah Ta’ala untuk Nabi-Nya; barangsiapa berpuasa pada hari itu maka Allah akan memandangnya dengan (pandangan yang) rahmat, sehingga sesudah itu dia takkan disiksa selama-lamanya.

Dan hari ketujuh ialah hari ditutupnya pintu-pintu Neraka Jahannam dan tidak dibuka sampai lewat kesepuluh hari tersebut; maka Allah akan menutup kepadanya tiga puluh pintu kesusahan dan membukakan baginya tiga puluh pintu kemudahan.

Dan hari kedelapan ialah hari yang disebut hari Tarwiyah; barangsiapa berpuasa pada hari itu maka Allah akan memberinya pahala yang tiada diketahui (banyaknya) kecuali oleh Allah Ta’ala.

Dan hari kesembilan itulah hari ‘Arafah; barangsiapa berpuasa pada hari itu maka puasanya itu menjadi penebus dosa (kafarat) untuk setahun yang telah lewat dan setahun yang akan datang, dan pada hari itulah diturunkannya ayat :
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepada kamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagi kamu”. (Al Maidah : 3).

Dan hari kesepuluh ialah hari Adhdha; barangsiapa menyembelih satu qurban pada hari itu, maka dengan tetesan darahnya yang pertama Allah mengampuni dosa-dosanya dan dosa-dosa keluarganya; dan barangsiapa memberi makan pada hari itu kepada seorang mukmin, atau bersedekah di waktu itu dengan satu sedekah maka Allah Ta’ala akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan aman, sedang timbangannya menjadi lebih berat daripada gunung Uhud”. (Duratun Nashihin)

Amal Shalih Selain Puasa Pada 10 Hari Awal Dzulhijjah.

Disamping berpuasa maka hendaknya seseorang itu banyak berdo’a, dzikir dan shadaqah seperti diriwayatkan bahwa seorang sahabat Nabi SAW yang bernama ‘Abu Darda’ ra berkata : “Hendaklah kamu selalu berpuasa pada hari-hari sepuluh itu, memperbanyak do’a, dzikir dan shadaqah pada hari-hari itu, karena sesungguhnya saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Celaka bagi orang yang terhalang kebaikan-kebaikan hari-hari sepuluh, terutama hendaknya kamu berpuasa pada hari kesembilan, karena di dalamnya ada kebaikan-kebaikan yang lebih banyak daripada yang dihitung (diperkirakan) oleh orang-orang yang suka menghitung-hitungnya”. (Tanbihul Ghafilin)

Bacaan Do’a & Dzikir Pada 10 Hari Awal Dzulhijjah.

Mengenai do’a dan dzikir ini diriwayatkan bahwasanya Nabi SAW telah bersabda :
“Tidak ada hari-hari yang lebih mulia di sisi Allah dan lebih dicintai oleh-Nya dalam beramal daripada hari-hari sepuluh. Maka perbanyaklah membaca takbir, tahmid dan tahlil pada hari-hari itu”. (Tanbihul Ghafilin)

Diriwayatkan pula bahwasanya telah bersabda Rasulullah SAW : “Sebaik-baik do’a pada hari ‘Arafah dan sebaik-baik yang aku ucapkan dan juga diucapkan oleh para nabi sebelum aku adalah ucapan : “Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ala kulli syaiin qodir”. (HR. Ahmad)

Banyak ulama yang sepakat bahwa ucapan dzikir pada hari-hari itu adalah : “Allaahu akbar Allaahu akbar laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, dan segala puji hanya bagi-Nya)”. (Tanbihul Ghafilin)

Semoga dengan amal saleh yang kita lakukan Allah SWT akan memberikan balasan sesuai firman-Nya pada Al Baqarah ayat 277 di atas yang artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka dan tidak ada ketakutan terhadap mereka dan tidak (pula) mereka berduka cita”. (Al Baqarah : 277)

Waladzikrullahi Akbar.

Jum'at, 28 Dzulqa’dah 1418 H - 27 Maret 1998

Tidak ada komentar:

Posting Komentar