Jumat, 09 Juli 2010

DO'A - Sebab Tidak Dikabulkannya

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al Baqarah : 186)

Kadang-kadang muncul pertanyaan dalam diri kita, mengapa Allah belum mengabulkan do’a padahal aku sudah berdo’a berkali-kali dan tidak henti-hentinya? Sholat tahajud dan sholat hajat juga kulaksanakan tetapi mengapa belum juga ada jawaban? Bukankah Allah telah berfirman : “Ud’uunii astajib lakum - Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Al Mukmin : 60)

Bukankah sesungguhnya janji Allah itu benar dan Allah tidak akan ingkar pada janji-Nya? Tetapi mengapa do’a yang kumohon belum juga kunjung dikabulkan?
Karena bosan, jemu berdo’a dan tidak sabar menunggu ada sebagian dari kita yang menghentikan do’anya. Ada yang berhenti sampai di situ dan ada pula yang akhirnya mengambil jalan pintas, melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya dalam upaya mencapai keinginannya itu.

Mengapa Do’a Tidak Dikabulkan?

Sesuai janji Allah dalam Al Qur’an pada ayat-ayat tersebut di atas, sebenarnya tidak ada do’a yang ditolak. Semua do’a permohonan seorang hamba akan dikabulkan. Kalau terasa belum dikabulkan, ada beberapa hal yang menyebabkan, antara lain yaitu :

Perso’alan waktu.

Ada do’a yang disegerakan dan ada pula yang diperlambat. Dalam hadits Nabi Saw bersabda : “Tidak ada seorang Muslim yang menghadap mukanya kepada Allah untuk berdo’a, kecuali Allah memberikannya (memenuhinya), kadang dipercepat dan kadang diperlambat.” (HR. Ahmad dan Hakim)

Tidak baik bagi yang berdo’a.

Ada do’a yang tidak dikabulkan, karena permohonan itu tidak baik bagi orang itu bila dipenuhi (Orang itu tidak tahu keburukannya) dan kemungkinan do’a itu dikabulkan dalam bentuk lain yang bermanfaat. Allah SWT berfirman : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al Baqarah : 216)

Ditangguhkan sebagai simpanan di hari akhirat.

Di hari akhirat nanti banyak kaum Muslimin yang tertegun heran karena banyak sekali rahmat dan barokah yang diterimanya padahal dia merasa tidak pernah berbuat suatu amal yang besar. Jawabannya, semua itu berasal dari do’a yang pernah dipanjatkan sewaktu di dunia yang ditangguhkan pemberiannya dan menjadi simpanan di akhirat. Kalau do’anya orang non-Muslim tidak ada yang ditangguhkan sampai hari akhirat, semuanya dipenuhi sewaktu di dunia. Tetapi di akhirat nanti mereka tidak akan mendapatkan apapun kecuali neraka. Allah SWT bersifat Rahman dan Rahim, Allah Maha Pengasih, memberi kepada semua makhluk dan Allah Maha Penyayang, sayang kepada hamba yang ta’at kepada Nya. Jadi do’a orang Muslim yang tidak dikabulkan di dunia akan diberikan di akhirat sebagai tanda sayang Allah kepada hamba yang ta’at (beriman dan bertaqwa).

Petuah Ibrahim bin Adam.

Mengapa do’a tidak dikabulkan pernah ditanyakan penduduk kota Basrah kepada seorang ulama dan sufie terkenal pada abad ke 8 M. Kata Ibrahim bin Adam ada sepuluh sebab mengapa do’a tidak kunjung terkabul yaitu :

1. Kamu mengaku mengenal Allah, namun hak-hak Allah tidak kamu penuhi.

Kebanyakan dari kita mengaku sebagai orang beriman, beragama Islam. Di KTP pun tertera agama Islam. Ibu, bapak dan nenek moyang semua Islam, tetapi kelakuan bukan seperti orang beragama Islam. Lebih cenderung kepada perilaku non-Muslim. Berpakaian seperti mereka yang pamer aurat, suka minum khamer, pil syetan, hubungan bebas dengan lain jenis yang bukan haknya dan bahkan dengan yang sejenis (homo atau lesbian) yang jelas dilarang. Hak-hak Allah yang wajib disembah dan di ta’ati seperti sholat, puasa dan zakat tidak pernah dipenuhi.

2. Kamu membaca Al Qur’an berulang kali, namun isi yang terkandung di dalamnya tidak kamu amalkan.

Banyak di antara kita yang membaca Al Qur’an tetapi hanya untuk bacaan belaka, diperlombakan bak lagu populer, dibuat hiasan dinding rumah. Tetapi isi kandungannya tidak dipelajari untuk diamalkan di dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kamu mengaku cinta kepada Rasulullah SAW, namun nasehat-nasehatnya tidak kamu jalankan.

Beliau menunjukkan mana jalan yang lurus dan mana jalan yang sesat melalui Al Qur’an dan hadits, tetapi kebanyakan dari kita menempuh jalan yang sesat.

4. Kamu mengaku bahwa syetan itu musuh manusia yang nyata, namun kamu patuh padanya.

Manusia sering memperturutkan kehendak hawa nafsunya, padahal hal itu sama saja dengan memperturutkan kemauan dan perilaku syetan.

5. Kamu sering berdo’a mohon dihindarkan dari siksa api neraka, namun kamu jerumuskan dirimu ke dalamnya dengan berbuat dosa dan maksiat.

Manusia takut kepada siksa api neraka dan menginginkan dirinya terhindar dari azab itu, maka hendaklah ia menjauhi perbuatan dosa. Sebab bila ia berbuat dosa maka sama halnya dengan mencampakkan diri ke dalam neraka.

6.Ka mu sering berdo’a mohon supaya bisa masuk syurga, namun kamu tidak mau beramal baik untuknya.

Semua manusia ingin hidup senang di syurga, tetapi kebanyakan orang-orang itu enggan berbuat baik untuk dapat masuk ke syurga itu.

7. Kamu percayai kematian itu pasti datang, namun kamu tidak mau mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.

Kita sadari hidup di dunia itu hanya sementara dan hidup di akhirat itu kekal. Kehidupan akhirat adalah buah dari amal perbuatan selama di dunia, tetapi kebanyakan dari kita suka lupa mempersiapkan diri untuk hidup yang kekal itu.

8. Kamu sering sibuk mengurusi aib orang lain, namun aibmu sendiri kamu lupakan.

Memang banyak dari kita yang tidak mengakui bahwa dirinya berdosa dan yang dilihat selalu dosanya orang lain. Untuk itu dia sibuk mencaci, mencerca, menghujat orang lain, seakan-akan dia adalah orang yang paling bersih dari kesalahan. Kata pepatah, gajah di pelupuk mata sendiri tidak terlihat tetapi kuman di seberang lautan dapat dilihatnya.

9. Kamu makan rizqi dari karunia pemberian Allah, namun kamu tidak mau mensyukurinya.

Banyak orang yang mendapat nikmat dari Allah suka lupa daratan dan bahkan suka berbuat sombong dengan mengatakan bahwa semua itu adalah hasil jerih payahnya semata dengan mengesampingkan Allah. Karunia nikmat dari Allah itu tidak disyukuri tetapi dikufuri. Karunia dari Allah itu tidak digunakan untuk beribadah tetapi digunakan untuk bermaksiat.

10. Kamu kuburkan orang yang meninggal dunia, namun kamu tidak mengambil ibrah (pelajaran) dari peristiwa itu.

Kalau hari ini kita antar orang ke kubur, besok mungkin kita yang diantarkan. Tetapi kita tidak pernah memetik ibrah dari peristiwa itu. Hati kita tertutup.

Semoga ada manfa’at dalam menjalani puasa Ramadhan dan dalam rangka memperbanyak amal, ibadah dan terutama berdo’a selama di bulan Ramadhan.

Waladzikrullahi Akbar.

Jum'at, 29 Sya’ban 1419 H - 18 Desember 1998

Tidak ada komentar:

Posting Komentar