Sabtu, 03 Juli 2010

JILBAB - Pakaian Orang Asing

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Dalam Al Qur'an al Karim, Allah SWT berfirman ; Artinya : "Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuan mu dan isteri-isteri orang mukmin, "Hendaklah mereka memakai jilbabnya atas dirinya (keseluruh tubuh mereka)". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, maka mereka tidak diganggu". (Al Ahzaab : 59)

Washington DC - Para karyawati Muslimah yang bekerja di lingkungan kerja pemerintahan federal AS, kini leluasa memakai jilbab. Mereka - juga karyawan Muslim - pun bebas melakukan salat, membaca Al Qur’an, serta mendiskusikan masalah-masalah agama di lingkungan kerja mereka. Demikian Harian Republika (Sabtu, 16 Agustus 1997, halaman 1).

Berita ini bagi kita umat Islam tentu merupakan surprise, kejutan karena Islam yang minoritas, kelompok kecil di negeri Uncle Sam itu selama ini dijadikan bulan-bulanan oleh mereka. Betapa tidak, setiap ada bom meledak di suatu tempat di Amerika selalu dikaitkan dengan teroris Arab yang identik dengan Islam. Dapat kita lihat juga banyak film-film produksi Amerika yang ditayangkan oleh tv swasta kita yang menyudutkan Arab yang notabene Islam.

Hal ini dapat kita maklumi karena pemegang kekuasaan secara informal, tidak resmi (Tetapi dapat mengatur kekuasaan formal) di AS adalah orang Yahudi, kaum Zionis yang bermusuhan dengan Arab dan Islam pada umumnya. Orang Yahudi Amerika ini dengan uangnya melalui jalur lembaga keuangan, perbankan mengatur tidak hanya perekonomian Amerika tetapi juga politiknya.

Itulah sebabnya dikatakan berita itu menjadi surprise; apalagi Presiden Clinton sendiri yang mengumumkannya di Gedung Putih. Selama pemerintahan Bill Clinton, peristiwa ini surprise kedua bagi dunia Islam, dimana yang pertama adalah ketika Hari Raya ‘Idul Fitri. Presiden AS tersebut di Gedung Putih berkenan menerima dan mengucapkan Selamat ‘Idul Fitri kepada umat Islam Amerika. Subhanallah.

Pandangan Umumnya Terhadap Pemakai Jilbab.

Bagaimana penggunaan jilbab di Indonesia, di negeri Pancasila yang menganut kebebasan beragama dengan Islam sebagai agama majoritas?

Kalau kita baca di media massa, yah kadang kita gembira, kadang juga sedih, prihatin. Karena justru bila ada pelarangan di suatu tempat, baik itu di sekolah ataupun instansi, yang melarangnya adalah orang yang beragama Islam. Dan yang lebih parah lagi ada ulama yang mengatakan bahwa penggunaan jilbab itu tidak penting; yang penting adalah hatinya (Mungkin yang dimaksud adalah hatinya itu percaya pada Islam). Ada lagi ulama yang mengatakan bahwa jilbab itu adalah pakaiannya orang Arab, sedangkan kita umat Islam di Indonesia cukup dengan apa yang kita pakai selama ini. Ulama yang model seperti ini belum selesai mengajinya, belum khatam bacaan Al Qur’an dan Al Haditsnya, belum banyak gurunya sehingga dia salah dalam memutuskan suatu perkara. Kita tidak wajib makmuman padanya. Jadi karena ada ulama yang berpandangan seperti itu maka tidaklah aneh kalau di masyarakat Islam kita yang awam juga terjadi pandangan yang beraneka ragam mengenai jilbab ini.

Kaum muslimah kita yang memakai jilbab itu, mereka selalu menghadapi yang terkadang lucu, sedih, prihatin dan malahan menyakitkan hati. Sebagai contoh yang benar-benar terjadi ketika seorang muslimah mendapat hidayah dari Allah SWT; dimana dia memutuskan akan ke kantor dan kemana saja di luar rumah dengan menggunakan busana muslimah yang tentu saja memakai kerudung/jilbab. Reaksi dari orang sekantor dengannya macam-macam, yang mana mereka itu adalah juga penganut Islam. Mereka menganggap hal itu sebagai sesuatu yang aneh, asing. Sehingga dalam pergaulan sehari-haripun yang berjilbab menjadi terasing. Ada yang bertanya : “Ada apa pada dirimu?”, “Mengapa koq pakai jilbab?”, “Apa yang terjadi pada suamimu?”, yang nadanya seolah-olah jilbab itu hanya pantas dipakai oleh orang yang sedang mengalami musibah, goncangan dalam diri atau keluarganya. Ada pula yang berkomentar : “Koq malah mundur ke belakang cara berfikirnya?”, sepertinya jilbab itu adalah pakaian orang kampung, orang yang tidak modern alias ketinggalan zaman. Masya Allah. Ada lagi yang berpendapat bahwa jilbab itu hanya digunakan bila seorang muslimah itu sudah menunaikan ibadah haji, sehingga orang yang baru pertama kenal dengan wanita dalam kisah ini memanggilnya dengan sebutan ibu hajjah, padahal dia belum menunaikannya. Ada pula yang bertanya : “Apakah dapat mendengar dengan telinga tertutup jilbab itu?”. Pertanyaan yang lucu.

Itulah sebagian yang dialami oleh saudara kita muslimah berbusana Muslim. Dia dianggap orang asing karena berpakaian yang dianggapnya pakaian asing. Memang benar seperti yang telah disabdakan oleh Nabi SAW : "Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW : "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?". Lalu Rasulullah SAW menjawab: "Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan". (HR. Muslim)

Beragam reaksi, yang semuanya menandakan masih sedikit sekali ilmu kita tentang Islam yang kita anut dan imani. Masih sedikit sekali di kalangan kita yang mau memperdalam pengetahuan dalam bidang Islam. Sebagian dari kita masih beranggapan bahwa belajar mengaji atau menuntut ilmu-ilmu Islam itu hanya miliknya para santri, calon ulama atau calon da’i. Suatu pandangan keliru yang perlu diluruskan, karena Nabi SAW telah bersabda : “Tholabul ‘ilmi faridhatun alla kulli muslimin wal muslimati - Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslimin dan muslimat”. (HR. Ibnu Majah)

Manfa’at & Hikmah Jilbab.

Pemakaian jilbab akan mempunyai manfa’at dan hikmah antara lain yaitu :
1. Membuat lebih dikenal sebagai muslimah sehingga tidak ada pelecehan seksual.
Bila seorang wanita menggunakan pakaian yang umum, maka kita sukar mengetahui apakah dia Islam atau bukan. Apalagi kalau berpakaian ketat, terbuka aurat, yang katanya pakaian orang modern, maka kita dapat saja menduga bahwa dia bukan orang Islam. Dengan busana muslimah, jelas dia adalah muslim dan dengan pakaian itu tidak akan ada pria yang mengganggu apalagi akan melecehkan secara seksual. Pelecehan seksual terhadap kaum wanita pada umumnya terjadi bila wanita itu berpakaian ketat, terbuka urat yang mengundang pria suka iseng berkata “alaa maak”. Persis seperti iklan di tv swasta.
Firman Allah SWT dalam surah Al Ahzaab ayat 59 ; Artinya : "Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuan mu dan isteri-isteri orang mukmin, "Hendaklah mereka memakai jilbabnya atas dirinya (keseluruh tubuh mereka)". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, maka mereka tidak diganggu". (Al Ahzaab : 59)

2. Menunjukkan muslimah itu adalah orang yang menjaga kehormatannya sebagai wanita.
Selama ini ada anggapan bahwa Islam anti emansipasi, persamaan hak wanita dan berlaku tidak adil terhadap mereka. Memang kalau emansipasi ala Barat, Islam tidak sesuai karena justru melecehkan kehormatan wanita. Emansipasi ala Barat tidak melihat wanita itu sesuai kodratnya sebagai wanita (malah cenderung melawan kodrat dengan melakukan pekerjaan atau tugas yang seharusnya dilakukan oleh kaum pria); sedangkan Islam sangat menghormati kaum wanita.
Allah SWT berfirman dalam surah An Nuur ayat 31 ; Artinya : "Katakanlah kepada mukmin perempuan, hendaklah menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka. Dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang kelihatan daripadanya. Hendaklah mereka menutupi dada dengan jilbabnya...". (An Nuur : 31)

3. Menunjukkan muslimah itu mempunyai ilmu dan iman Islam yang mantap rohani dan jasmani.
Seorang muslimah yang tampil Islami secara utuh menunjukkan bahwa dia benar beriman dan bertaqwa kepada Allah; ta’at kepada semua perintah-Nya serta takut pada siksa-Nya. Dia tidak mudah tergoda rayuan syetan. Dia memiliki mental baja yang kuat, tidak goyah atas omongan orang tentang dirinya. Islam yang diyakininya dijalankan dengan kaffah yaitu mengamalkan Islam tidak secara ruhaniah (hati) saja tetapi juga dengan jasmaniahnya.
Allah SWT berfirman ; Artinya : "Hai sekalian orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam keseluruhannya (kaffah), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu". (Al Baqarah : 208)

4. Wanita Berbusana Muslimah Adalah Calon Penghuni Surga.
Busana yang pamer aurat menjauhkan diri dari surga dan bahkan tidak akan dapat mencium bau wanginya surga, demikian sabda Nabi SAW : "Ada dua macam penghuni neraka yang belum kulihat. Pertama, kaum yang pegang cemeti seperti ekor lembu dipakai memukul manusia. Kedua, wanita yang memilih berpakaian seperti telanjang, merangsang hati pria, jalan dibuat-buat, sanggul bagaikan punggung onta miring, mereka tidak akan masuk surga ataupun mencium baunya, padahal bau surga itu dapat dirasakan dari jarak yang paling jauh". (HR. Muslim)

Mode Pakaian Yang Terbaik.

Kalau mengaku Islam dan minimal ingin mencium baunya surga maka mulai hari ini gunakanlah pakaian yang benar, yang diridhai Allah SWT dan tinggalkan selama-lamanya pakaian yang meniru mode dari Barat yang ketat dan mengumbar aurat. Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menyerupai sesuatu kaum, maka dia itu dari golongan mereka". (HR. Thabrani)

Untuk itu pakaian model apakah yang paling baik? Gunakanlah pakaian yang berasal dari Allah yaitu pakaian yang dipakai semata-mata karena taqwa kepada-Nya. Bagaimana model atau bentuknya pakaian taqwa itu? Yaitu menutupi aurat. Termasuk dalam kategori menutup aurat adalah tidak menampakkan bentuk lekuk tubuh. Jadi pakaian ketat tidak termasuk kategori menutup aurat.
Allah SWT telah berfirman ; Artinya : "Hai bani Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan, sedang pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah supaya mereka selalu ingat". (Al A'raaf : 26)

Ingatlah bahwa ibu bapa kita Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga karena telah membuka auratnya akibat terkena bujukan syaitan, maka janganlah pula anda masuk ke neraka karena membuka dan memamerkan aurat akibat tergoda oleh syaitan. Allah SWT telah berfirman ; Artinya : "Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana dia telah dapat mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga; dia tanggalkan pakaian dari keduanya supaya dia dapat memperlihatkan kepada keduanya akan auratnya". (Al A'raaf : 27)

Sebelum ruh sampai tenggorokan segeralah istighfar dan taubatan nashuha serta kembalilah pada jalan yang benar karena untuk kembali pada yang benar dan baik tidak ada kata terlambat.
Firman Allah SWT ; Artinya : "Maka jika kamu tergelincir sesudah datang kepadamu keterangan yang nyata, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (Al Baqarah : 209)

Allah Maha Perkasa dalam ayat di atas maksudnya kekuatan dan kekuasaan Allah akan menjatuhkan azab bagi orang yang tidak mau kembali atau taubat sedangkan Allah Maha Bijaksana maksudnya rahmat Allah, kasih dan sayang-Nya yang mendahului murka-Nya akan dilimpahkan kepada orang yang segera bertaubat.

Waladzikrullahi Akbar

Jum'at, 17 Jumadil Awal 1418 H - 19 September 1997

Tidak ada komentar:

Posting Komentar