Rabu, 30 Juni 2010

SUJUD - Menjadikan Sikap Tawadhu'

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman, Artinya: "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud…...” (Al Fat-h : 29)

Setiap orang Muslim yang bertaqwa pada umumnya secara jasmaniah akan tampak pada dahinya bekas sujud yang berwarna kehitaman sebagai tanda bahwa orang itu secara tetap, terus berkesinambungan melakukan sujud (sholat). Bila dia sujud dengan benar (karena taqwa) maka secara rohaniah bekas yang tertinggal dari sujud adalah orang itu mempunyai ciri sikap tawadhu', tidak takabur yang tercermin pada sikap dan air mukanya. Dijelaskan dalam Al Qur’an : "Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka, dari bekas sujud." (Al Fat-h : 29)

Timbulnya sikap tawadhu' (rendah hati, tidak sombong) karena seseorang itu telah mengaku tunduk dan patuh dengan menyatukan gerak rohaniah dan jasmaniahnya, yaitu dalam niat yang tergetar di hati dan dalam gerak sujud; mengakui bahwa Dia, Allah Maha Suci, Maha Tinggi, Tidak ada yang lebih tinggi selain Allah sehingga Dia Satu-satunya Dzat Yang patut dan harus disembah. Firman Allah SWT : "Hanya sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, apabila diperingatkan dengannya, mereka tunduk sujud dan mereka bertasbih dengan memuji Tuhannya sedang mereka tidak sombong." (As Sajdah : 15)

Hikmah Sujud
Bila Allah SWT memerintahkan kita hamba-Nya untuk berbuat sesuatu amal atau menjauhi suatu larangan maka pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Ada beberapa hikmah sujud yang disampaikan dalam Al Qur’an dan hadits, yaitu :

1) Penghapus dosa dan pengangkat derajat kedudukan.
Bila sujud dilakukan untuk Allah semata, maka akan dihapuskan dosa dan terangkat pula derajat kedudukan, sesuai sabda Rasulullah SAW : "Tak seorang muslim pun bersujud untuk Allah SWT melainkan pasti Ia meningkatkan kedudukannya satu derajat dan menggugurkan darinya satu dosa kejahatan." (HR. Ibnu Majah dan Muslim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda : "Tiada berkurang harta karena sedekah. Allah pasti akan menambah kemuliaan kepada seseorang yang suka mema’afkan. Dan seseorang yang selalu merendahkan diri karena Allah, pasti Allah akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim)

2) Untuk mendekatkan diri dan berdo’a kepada Allah.
Gerak sujud (terutama dalam sholat) adalah sarana untuk lebih mendekatkan diri dan memperbanyak do'a kepada Allah SWT seperti disabdakan oleh Rasulullah SAW : "Sa’at seorang hamba dalam keadaan terdekat kepada Allah SWT ialah ketika ia sedang bersujud. Oleh sebab itu, perbanyaklah do'a oleh kalian ketika itu." (HR. Muslim)
Rasulullah SAW bersabda pula : "Aku dilarang membaca Al Qur'an ketika sedang ruku' dan sujud. Maka di waktu ruku', agungkanlah nama Allah SWT dan di waktu sujud berupayalah sungguh-sungguh untuk berdo'a, sebab do'amu itu lebih cepat untuk dikabulkan." (HR. Mus-lim)
Dari Aisyah ra, dikatakan bahwa Nabi SAW ketika rukuk dan sujud senantiasa banyak mengucapkan : "Subhaanaka Allaahumma Rabbanaa wa bihamdika Allahummaghfirli - Maha Suci Engkau, wahai Allah, Tuhan kami, dan dengan puji-Mu, wahai Allah, ampunilah aku." (HR. Bukhari)
Do'a tersebut adalah merupakan realisasi dari Al Qur’an sesuai firman Allah SWT :
"Fa sabbih bi hamdi rabbika was taghfirhu. Innahu kaana tawwaabaa - Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat." (An Nashr : 3)

3) Mengusir syetan
Syetan akan pergi ketika kita mem-baca ayat sajdah dan sujud (sujud tilawah), sesuai sabda Nabi SAW : "Bila seseorang membaca ayat sajdah (ayat Al Qur'an, yang di dalamnya ada perintah bersujud) lalu ia sujud, setan akan berpisah darinya, seraya meraung dan berkata : "Celaka aku. Orang ini diperintah agar bersujud, lalu ia pun sujud dan beroleh surga sebagai ganjarannya. Sedangkan aku diperintahkan agar bersujud namun aku membangkang dan beroleh neraka sebagai hukumannya." (HR. Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah)

Bacaan dalam sujud tilawah :
"Sajada wajhi lilladzii khalaaqahu wa syaqqa sam'ahu wa basharahu bi haulihi wa quwwatihi - Aku sujud kepada Dzat (Allah) yang telah menciptakan diriku, Tuhan yang membukakan pendengaran dan penglihatan, dengan daya dan kekuatan-Nya".

4) Penyelamat dari neraka
Dalam satu hadist panjang dari Said bin Musayyah dan Atha' bin Yazid, dari Abu Hurairah RA disabdakan oleh Nabi SAW bahwa kelak bagi para penghuni neraka, apabila Allah menghendaki untuk memberi rahmat kepada mereka, maka Allah menyuruh malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang menyembah Allah. Maka mereka dikeluarkan dan dikenal oleh para malaikat dengan bekas-bekas sujud, karena Allah mengharamkan atas mereka dari memakan bekas sujud, lalu mereka pun keluar dari neraka. Setiap anak Adam termakan oleh api neraka, kecuali bekas-bekas sujud (HR. Bukhari).

Sujud Yang Sempurna
Agar gerak sujud memberi hikmah sesuai keterangan di atas maka hendaklah sujud dilakukan secara sempurna, yaitu antara lain sbb :

1) Dengan tujuh anggota badan.
Sujud yang sempurna adalah yang menggunakan 7 (tujuh) anggota badannya selain dahi untuk bersujud seperti yang ditunjukkan oleh Nabi SAW :"Aku diperintah untuk sujud atas tujuh anggota selain dahi", dan Beliau menunjuk dengan tangan terhadap hidungnya, dua tangan, dua lutut dan ujung-ujung dua telapak kaki dan kami tidak mengumpulkan pakaian dan rambut.” (HR. Bukhari)

2) Rasa Ta’zhim, tadharru’, khauf dan raja’ kepada Allah SWT.
Memperbanyak sujud (Berarti juga banyak sholat) yang dilakukan dengan penuh rasa ta'zhim, tadharru', khauf (takut) serta penuh harapan (raja') kepada Allah SWT maka akan sempurnalah sholat dan akan terbinalah akhlak diri sebagai seorang muslim sejati yaitu yang ber-sikap rendah hati (tawadhu').
Rasulullah SAW bersabda : "Sholat itu tidak lain adalah menunjukkan kemiskinan, kerendahhatian (tawadhu'), kerawanan kalbu (tadharru'), keluhan jiwa dan penyesalan mendalam, seraya meletakkan kedua tangan (bersujud) dan membisikkan : "Ya Allah, Ya Allah". Maka barangsiapa tidak melakukannya, sholatnya itu tidak sempurna." (HR. Tirmidzi, Annasaa-i).

3) Jangan membaca ayat Al Qur’an.
Sesuai sabda Rasulullah SAW :"Aku dilarang membaca Al Qur'an ketika sedang ruku' dan sujud. Maka di waktu ruku', agungkanlah nama Allah SWT dan di waktu sujud berupayalah sungguh-sungguh untuk berdo'a, sebab do'amu itu lebih cepat untuk dikabulkan." (HR. Mus-lim)

4) Membaca tasbih
Membaca tasbih ketika dalam sujud sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW sbb :
"Subhaana Rabbiyal a'laa - Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi." (HR. Ahmad dan Muslim)
dan juga membaca : "Subhaanaka Allaahumma Rabbanaa wa bihamdika Allahummaghfirli - Maha Suci Engkau, wahai Allah, Tuhan kami, dan dengan puji-Mu, wahai Allah, ampunilah aku." (HR. Bukhari)

Balasan Bagi Yang Ingkar
Makhluk hamba Allah yang pertama kali ingkar adalah Iblis seperti yang dikisahkan dalam Al Qur’an : "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam". Maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan ia adalah termasuk golongan yang kafir." (Al Baqarah : 34)
sehingga Allah SWT mengusir Iblis yang sombong dengan firman-Nya : “Allah berfirman, "Keluarlah engkau dari surga sebagai orang terhina lagi terusir. Sungguh barangsiapa di antara mereka mengikutimu, niscaya Aku akan penuhi jahanam dengan kamu semuanya." (Al A'raaf : 18)
Iblis mendapat perintah untuk sujud baru sekali saja tetapi ia membangkang perintah itu sehingga mendapat hukuman diusir dari surga dengan terhina; maka bagaimana pula bagi yang diperintah sujud (sholat) wajib dalam sehari semalam sebanyak 34 kali sujud dan kemudian sering meninggalkannya?, tentu lebih dari itu azab yang akan diterima kelak. Naudzu billahi min dzalik, semoga kita tidak termasuk pada golongan mereka yang ingkar. Amien.

Waladzikrullahi Akbar.

Jumat, 28 Rabiul Akhir 1419 H - 21 Agustus 1998

Tidak ada komentar:

Posting Komentar